Rights Ambassador di Asian Rights Fair Kuala Lumpur International Book Fair 2025

Rights Ambassador di Asian Rights Fair Kuala Lumpur International Book Fair 2025

Padang – Salah satu dosen berprestasi dari Program Studi Informasi, Perpustakaan, dan Kearsipan (IPK), Sekolah Vokasi Universitas Negeri Padang (UNP), Dr. Yona Primadesi, M.Hum., kembali mengharumkan nama institusi dengan pencapaian di kancah internasional. Dr. Yona secara resmi ditunjuk sebagai Rights Ambassador mewakili Indonesia dalam ajang bergengsi Asian Rights Fair (ARF) 2025, yang merupakan bagian dari rangkaian Kuala Lumpur International Book Fair (KLIBF). Kegiatan ini berlangsung pada 23–25 Mei 2025 di Pusat Dagangan Dunia Kuala Lumpur (WTCKL), Malaysia.

Penunjukan ini menjadi pengakuan atas kontribusi aktif Dr. Yona dalam dunia kepenulisan, penerbitan, serta upayanya dalam mempromosikan literasi dan kekayaan intelektual Indonesia di tingkat regional. Sebagai Rights Ambassador, Dr. Yona memiliki peran penting dalam memperkenalkan karya-karya penerbit Indonesia kepada dunia, khususnya kawasan Asia, serta menjalin kemitraan strategis dalam pertukaran hak cipta.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Yona juga dipercaya menjadi panelis utama dalam sesi diskusi internasional bertajuk “How to Be Creative in Content Creation? Cases Across ASEAN Region”. Pada sesi ini, ia berdiskusi bersama dua Rights Ambassador lainnya, yaitu Ronald Il Verdera dari Filipina dan Nguyen Lag Huong dari Vietnam. Diskusi ini membahas strategi dan tantangan dalam menciptakan konten kreatif yang relevan dan adaptif terhadap perkembangan industri penerbitan di kawasan ASEAN.

Ajang Asian Rights Fair 2025 menghadirkan perwakilan dari lebih dari 21 negara peserta, termasuk China, India, Iran, Jepang, Kenya, Korea Selatan, Selandia Baru, Singapura, dan Vietnam. Tahun ini, tujuh negara mengirimkan perwakilannya sebagai Rights Ambassador, yakni Indonesia, Singapura, Kenya, Thailand, Kamboja, Filipina, dan Vietnam.

ARF menjadi forum penting dalam pertukaran hak cipta, lisensi buku, serta penguatan jaringan kolaborasi antar penerbit, penulis, dan profesional di bidang literasi. Kegiatan ini juga menjadi bagian integral dari KLIBF 2025, pameran buku internasional yang berlangsung selama 10 hari, menampilkan ratusan penerbit dari berbagai negara, forum ilmiah, peluncuran buku, serta program padanan niaga lintas negara.

Keterlibatan Dr. Yona dalam kegiatan ini tidak hanya menunjukkan kapasitasnya sebagai akademisi, tetapi juga memperlihatkan komitmen Sekolah Vokasi UNP dalam mendukung dosen-dosennya untuk berkontribusi di tingkat global. Prestasi ini diharapkan dapat menginspirasi sivitas akademika, khususnya di lingkungan Program Studi IPK, untuk terus aktif berinovasi dan menjalin jejaring internasional demi kemajuan ilmu pengetahuan dan penguatan peran Indonesia dalam peta literasi dunia. (jn)